Soko Bisnis

Pemkot Bandung Gelar Bazar Murah Besar-besaran! Sembako Lebih Murah dari Pasar

Menjelang Iduladha 2025, Pemkot Bandung menggelar Bazaar Murah di 30 kecamatan, tawarkan sembako harga miring demi jaga stabilitas dan stok pangan warga.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
21 Mei 2025
<p>Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengunjungi Bazar Murah di Lapangan Gasmin, lokasi bazaar Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Rabu, 21 Mei 2025. (Dok.Pemkot Bandung)</p>

Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengunjungi Bazar Murah di Lapangan Gasmin, lokasi bazaar Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Rabu, 21 Mei 2025. (Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan kabar gembira menjelang Iduladha 2025! 

Untuk memastikan harga sembako tetap stabil dan ketersediaan pangan aman, Pemkot menggelar Bazar Murah serentak di 30 kecamatan se-Kota Bandung.

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa langkah ini menjadi upaya konkret untuk mengendalikan inflasi.

Baca juga: Harga Sayur Cuma Rp 5.000! Bazar Murah Bandung Banjir Diskon Kebutuhan Pokok

Selain itu, Bazar Murah juga memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

“Bazar Murah ini bagian dari strategi menjaga stabilitas harga menjelang Iduladha. Kami ingin pastikan tidak ada panic buying atau spekulasi harga dari para produsen,” ujar Erwin saat meninjau langsung bazar di Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Rabu, 21 Mei 2025.

Di Lapangan Gasmin, lokasi bazaar Kecamatan Antapani, masyarakat tampak antusias namun tetap berbelanja dengan bijak. 

Warga Tidak Membeli Barang Berlebihan 

Erwin menilai respons warga cukup dewasa karena tidak memborong secara berlebihan.

“Artinya, warga percaya pada langkah Pemkot. Mereka yakin stok pangan aman dan harga akan tetap terjangkau,” lanjutnya.

Baca juga: Bazar Murah Diserbu Jelang Iduladha! Warga Bandung Bisa Belanja Sembako Super Murah, Cek Lokasinya

Tak hanya itu, ia pun menegaskan bahwa Pemkot tidak akan segan-segan menindak oknum penimbun bahan pokok yang mencoba mengambil keuntungan pribadi.

Dok.Pemkot Bandung.

“Kalau ada yang ketahuan menimbun, kami akan tindak tegas. Tidak ada toleransi,” tegasnya.

Harga Lebih Murah, Warga Antusias Tapi Tetap Bijak

Beberapa komoditas penting seperti beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gas LPG, hingga sayuran segar ditawarkan dengan harga miring. 

Warga pun menyambut antusias, salah satunya Rustini, warga Antapani, yang merasa sangat terbantu.

“Harganya lebih murah sampai Rp10.000-an dibanding pasar. Dan tempatnya dekat banget dari rumah,” ungkap Rustini penuh semangat.

Strategi Pengendalian Inflasi & Dukungan UKM

Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Ronny A. Nurudin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan BUMN, distributor, ritel modern, serta perangkat kewilayahan.

“Kami terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi lancar dan stok bahan pokok mencukupi, terutama untuk hari-hari besar keagamaan,” jelasnya.

Ronny juga menambahkan bahwa kegiatan bazaar ini turut membuka peluang bagi pelaku UKM lokal agar produknya bisa masuk pasar yang lebih luas.

“Bazaar ini tidak hanya membantu masyarakat, tapi juga mendorong pertumbuhan UKM unggulan di Bandung,” tambahnya.

Harga Lebih Terjangkau, Stok Aman

Perbedaan harga yang signifikan juga menjadi daya tarik utama. Contohnya, daging sapi dijual seharga Rp115.000 per kilogram, lebih murah dibanding harga pasar yang mencapai Rp130.000. 

Sementara ayam potong dibanderol Rp29.000 per kilogram, selisih Rp7.000 dari harga pasar.

Baca juga: Perluas Produk UMKM, DWP Kementerian UMKM Gelar Pekan Bazar Ramadan Murah

“Harga di pasar relatif stabil. Tapi di bazaar ini kita berikan harga yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas,” ujar Ronny.

Ia pun memastikan bahwa ketersediaan stok beras dan komoditas utama lainnya aman, termasuk pasokan dari Bulog yang disebut lebih dari cukup.

Bazar Murah serentak di 30 kecamatan ini tidak hanya berhasil menjaga stabilitas harga menjelang Iduladha, tetapi juga menunjukkan sinergi kuat antara Pemkot, pelaku usaha, dan masyarakat. 

Program ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi, ketahanan pangan kota bisa dijaga dan daya beli masyarakat tetap terjaga. (*)